Jumat, 10 November 2017

Teruntuk Sang Penggenap Iman

Kau yg masih Dia rahasiakan...
Tetaplah memperbaiki dengan cara terbaik milikmu..
Bertualang lah sejauh kakimu mampu melangkah, tidak untuk saat ini...
Buanglah semua fikiran negatif yg hanya akan membuatmu berhenti tuk berjuang..
Selesaikan urusanmu, dan aku pun juga akan menyelesaikan urusanku dengan cara terbaik yang aku punya..

Jika saat ini ada nama dalam doaku selain namamu, maafkan aku.
Doakan aku, agar keikhlasan hadir menerima semua tentangmu..
Sekeras-kerasnya hatiku adalah menjadi lembut karenamu yang selalu menyebutku di setiap doamu...


Tentang segala keadaan, kekurangan, aku bukan perempuan yang berharap kesempurnaan..
Jika dalam cinta rupa, harta, dan tahta menjadikan sebuah penilaian maka untuk apa hati diciptakan?
Hidup adalah cerita perjuangan, aku hanya berharap kelak bersamamu ketidaksempurnaan akan menjadi alasan untuk saling menguatkan....

Juga tentang pengharapan dari sebuah pertemuan, bukan kau dengan kemapanan, tapi kau yang menemui ayahku dengan kepastian dan kemantapan....
Karena saat kau datang dan hanya menitipkan sebuah perasaan lalu akhirnya pergi meninggalkan, betapa kau telah menggores hati perempuan....

Teruslah berdoa wahai calon imam, kuatkan lah masa penantian...
Biarlah Tuhan dan segala cara romantisnya yang akan menjawabnya hinggal kelak kalimat akad mulia itu terucap...

Sampai bertemu, kau sang penggenap iman...💑

Tidak ada komentar:

Posting Komentar